Kapal Kargo KM Pono Indah Dihantam Gelombang
MENTAWAI, Pionir--Cuaca ekstrim yang melanda perairan Mentawai sejak Selasa malam 28 Januari 2020 membuat satu unit Kapal Kargo KM Pono Indah berpenumpang sekitar delapan orang tenggelam di perairan Pulau Dua Mata Desa Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan, Rabu pagi 29 Januari.
Peristiwa ini diakui AKBP Dody Prawiranegara, Rabu siang 29 Januari 2020. Ia mengatakan kapal itu berisikan delapan orang, yaitu Basri (65 tahun) yang merupakan nahkoda kapal, Agus Balele (30 tahun) merupakan anak buah kapal (ABK), Andi (35 tahun) ABK, Riski (35 tahun) ABK, Ropel (36 tahun) merupakan penyelam, Iwan Suharno (31 tahun) penyelam, Rotun 39 (tahun) penyelam serta Tommy (28 tahun) yang juga merupakan penyelam.
Menurut kapolres, peristiwa yang dialami Kapal Kargo KM Pono Indah itu diduga terjadi pada jam 08.16 WIB. Sementara itu sekitar jam 08. 57 WIB pihak kepolisian mendapat kabar dari salah seorang anggota PWI Kepuluan Mentawai bernama Eri. "Dia mendapat sms dari salah seorang ABK kapal kargo Pono indah, bahwasanya kapal tersebut dihantam gelombang besar. Disaat itu Eri pun langsung meng informasikan hal tersebut ke pihak Polres dan Basarnas Kepulauan Mentawai.
Sementara itu Kepala Kantor SAR Kelas B Mentawai, Akmal, begitu mendapat informasi tentang adanya kapal tenggelam, tim yang terdiri dari anggota Kodim, Polairud, Dinkes, BPBD dan Tagana langsung bergerak ke lokasi kejadian kecelakan kapal.
“Saat itu 8 orang korban kecelakaan berhasil diselamatkan, dan kapal tersebut sudah mengalami karam dan terhantam ombak yang mengamuk,” katanya.
Ia mengatakan, pasca dievakuasi dalam keadaan selamat, para korban langsung diserahkan kepada pemerintahan desa setempat, agar mendapatkan tindakan selanjutnya.
Akmal menyebutkan, radial dan jarak kejadian diperkirakan pada 161 dan 22 NM dari dermaga Tuapejat dengan Koordinat 2°22'50.40"S - 99°42'46.92"E.
Ditambahkannya, alat yang digunakan dalam operasi SAR diantaranya, RIB 02, Rescue Car, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, dan peralatan evakuasi.
Akmal menghimbau masyarakat agar berhati hati apa bila beraktifitas di laut, karena cuaca tak bisa diprediksi, ungkapnya. (Firman Sikumbang)
0 Comments