AROSUKA, Pionir—AKBP Azhar Nugroho, SH, S.IK, M.Si baru sekitar satu bulan memimpin Polres Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar). Ia datang ke daerah yang memiliki julukan Kota Markisa, yang belakangan mulai kehilangan ikonnya tersebut adalah untuk menggantikan posisi AKBP Ferry Irawan S.IK, Kapolres Solok Arosuka yang lama.
Kendati 12 tahun mengabdi di Polda Metro Jaya, tapi lulusan Akpol tahun 1998 ini sebenarnya bukan orang baru di jajaran Polda Sumbar.
Azhar Nugroho pada tahun 2006 hingga 2008 pernah mengabdi di kota Padang sebagai Wakasat Intel Polresta Padang, Kapolsek Padang Timur dan Kapolsek Lubuk Begalung. Ia juga pernah dipercaya menjadi Kanit Tipikor Polda Sumbar, kemudian mendapat promosi ke Polda Metro Jaya.
Setelah 12 tahun mengemban amanah melaksanakan tugas di ibukota negara, kini lelaki kelahiran Surabaya 13 Desember 1976 ini datang kembali ke daerah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah ini.
“Akhirnya saya kembali melangkahkan kakiku ke Sumbar, sebuah daerah yang selalu menghadirkan rindu sekaligus kesejukan dalam hati saya,” begitu gumam Azhar dalam hati ketika dapat amanah menjadi Kapolres Solok menggantikan AKBP Ferry Irawan S.IK.
Begitu kembali menginjakkan kaki di Ranah Minang, berbagai kenangan yang pernah diukur di ranah bundo ini pun datang membayang. Tak jarang membuat Azhar Nugroho tersenyum sendiri bila terkenang peristiwa lucu yang pernah dilalui bersama sahabat dan kerabatnya.
Rasanya bagi dia seperti baru kemarin berada di Sumbar ini. Masih segar dalam ingatannya kebaikan dan keramahan orang-orang Minang. Kini di Kabupaten Solok yang disebutnya sebagai negeri nan indah itu, tak banyak yang diharap Azhar, selain mengabdi sepenuh hati dengan penuh ketulusan.
“Di sini di Kabupaten Solok ini, saya berupaya akan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cinta, demi ketenangan dan kerukunan masyarakat,” katanya.
Karena itu pulalah tak mengherankan bila ia banyak mencurahkan perhatiannya pada masyarakat, seperti melalui program saling berbagi di Jumat barokah. Bahkan tak mengherankan pula bila ia datang dengan memanggul sendiri bantuan yang hendak dibagi.
Kini di negeri yang dulu dia pernah mengabdi, tak banyak yang diinginkan Azhar. Ia hanya ingin benar-benar bisa menjalankan tugasnya dengan penuh amanah seperti Abu Bakar As-Shiddiq yang merupakan sahabat Rasulullah SAW yang sangat istimewa.
Selama menjadi khalifah, ia selalu memperhatikan rakyatnya. Hidupnya sangat sederhana ! Inilah sebuah obsesi yang kini terpatri dalam diri AKBP Azhar Nugroho. (Firman Sikumbang)
0 Comments