POLRES 50 KOTA :
Jangan Pulang Kampung, Video Call Saja
50 KOTA, Pionir--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan imbauan melalui surat bernomor 050/078/BKPdR/III/22020, tertanggal 23 Maret 2020 tentang imbauan kepada perantau minangkabau agar tidak pulang kampung dulu demi mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
Keputusan itu diambil berdasar hasil rapat Gugus Tugas Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 23 Maret 2020 mengenai Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Dalam surat tersebut pemerintah mengimbau masyarakat Minang yang sedang merantau agar menahan diri tidak pulang kampung.
Ini mengingat semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia dan banyaknya warga Sumatera Barat yang merantau di daerah-daerah yang saat ini sudah terpapar virus tersebut.
Imbauan Gubernur Sumbar ini juga ditindaklanjuti oleh Polres Limapuluh Kota. “Kami mengimbau kepada para perantau Minangkabau di manapun berada, agar sementara waktu menunda atau mempertimbangkan kembali rencana kepulangan ke kampung halaman, sampai evaluasi lebih lanjut oleh Pemerintah Sumatera Barat,” kata Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Sri Wibowo S.IK,MH pada Pionir Rabu 8 April 2020.
Sri Wibowo mengatakan pemerintah pusat juga memberlakukan larangn mudik atau pulang kampung, dengan melakukan penyusunan Peraturan Pemerintah (Perpres) serta Instruksi Presiden (Inpres) sebagai panduan hukum untuk mengatur mudik Hari Raya Idul Fitri 1441.
Hal ini dilakukan agar COVID-19 tidak menyebar makin luas di wilayah Indonesia.
“Dengan adanya peraturan ini, diharapkan usaha untuk memperkecil kasus penularan coronavirus bisa berhasil.
Hal ini karena dengan berlakunya larangan ini maka pihak berwajib bisa mengambil tindakan tegas terhadap masyarakat yang melanggar, kata Sri Wibowo.
Dikatakannya, karena status darurat corona ini masih berlangsung, maka para perantau diminta bisa melepas kerinduannya dengan keluarga yang di kampung dengan melakukan video call bersama anggota keluarga.
“Jangan sedih karena tidak bisa merayakan lebaran di kampung halaman. Ada beberapa hal yang tidak kalah serunya untuk mengobati kerinduan selama bulan puasa dan lebaran. Atur waktu di mana semua anggota keluarga bisa menghabiskan waktu untuk melakukan video call. Ini juga lebih berkesan, karena bisa melepas kerinduan dengan keluarga dari jarak jauh,” kata Sri Wibowo. (Firman Sikumbang)
0 Comments