Kapolres Solok Pantau Pasar Selayo Hadapi New Normal
AROSUKA, Pionir—Bila tak ada aral melintang pemerintah Propvinsi Sumbar mulai menerapkan sekenario pemerintah berupa new normal, pada awal Juni 2020. Untuk itu Kepolisian Resor (Polres) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) mulai memantau kegiatan di pasar rakyat Selayo, kecamatan Kubung guna mensosialisasikan new normal tersebut, Kamis pagi 28 Mai 2020.
Kata Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho S.IK, SH, M.Si pada Pionir Kamis sore, pada prinsipnya new normal adalah fase dimana pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai dilonggarkan dan publik diperbolehkan untuk kembali beraktivitas dengan sejumlah protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah.
Selain Kapolres, kegiatan di pemantauan pasar rakyat Selayo, Kecamatan Kubung itu juga diikuti Waka Polres Solok Kompol Harianto, Kapolsek Kubung AKP Afdimon, Kasat Reskrim setempat AKP Deny Akhmad, Kasatlantas Iptu Hidayanda Rizki dan Kepala Dinas Koperindag Eva Nasri.
Azhar mengatakan, kedatangannya memantau kegiatan di Pasar rakyat Selayo, Kecamatan Kubung guna mensosialisasikan new normal. Langkah ini kata dia, dijalankan untuk memulihkan produktivitas masyarakat agar perekonomian dapat kembali bergeliat.
Kendati masyarakat mulai beraktifitas kembali, kata Azhar, namun pasar atau pusat perdagangan tetap diwajibkan menyediakan fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, dan disinfektan rutin.
“Ini dilakukan untuk memastikan layanan yang diberikan higienis dan aman serta memiliki sanitasi aman dan bersih,” kata Azhar Nugroho.
Dikatakannya, pasar Selayo, kecamatan Kubung itu merupakan pilot projek untuk pelaksanaan konsep new normal tersebut. Untuk itu, kata dia menambahkan, pihaknya sengaja melaksanakan pemantauan ke pasar tersebut guna mengatur kegiatan pasar rakyat dengan menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah terjadinya penularan Covid-19.
“Saat itu kita memberikan sosialisasi kepada para pedagang tentang konsep new normal dan meminta mereka mulai mematuhi protokol kesehatan sehingga kegiatan pasar dapat kembali seperti biasanya,” terang Azhar.
Ia mengaku jika konsep new normal itu tidak disosialisasikan, maka para pedagang tentunya akan terkejut. (Firman Sikumbang)
0 Comments