KAPOLRES SOLOK PETIK BANYAK PELAJARAN DI PANTI ASUHAN
AROSUKA, Pionir--Kepala Kepolisian Resor Solok Arosuka AKBP Azhar Nugroho memahami betul bahwa tak gampangang menjadi pengasuh atau pengurus panti asuhan. Sebab untuk menjadi pengasuh anak yatim piatu di panti asuhan perlu memperhatikan dan mengerti kondisi psikis anak dan cara penanganannya.
"Anak yang memiliki latar belakang berbeda dengan anak-anak pada umumnya seperti anak yatim piatu tentu telah memiliki beban psikis sejak kecil," kata Azhar Nugroho pada Pionir Senin sore 15 Juni 2020 usai mengunjungi Panti Asuhan Muhammadiyah Koto Baru, kabupaten Solok.
Setelah melihat dari dekat kehidupan di Panti Asuhan Muhammadiyah itu, Azhar Nugroho semakin yakin bahwa tak semua orang bisa dan sanggup untuk menjadi pengurus panti asuhan. Sebab kata dia, seorang pengurus panti harus memastikan dirinya memiliki stok kasih sayang yang cukup, sebelum memberikan kasih sayang ke anak-anak di panti asuhan.
Yang tak kalah pentingnya kata Azhar, pengasuh atau pengurus panti harus memahami kebutuhan dasar anak usia awal, karena anak usia tersebut membutuhkan rasa aman dan percaya.
"Seorang pengasuh panti asuhan dapat menumbuhkan rasa percaya dan aman pada anak dengan cara positif wajah dan positif kata-kata," ungkap Azhar.
Positif wajah ungkap Azhar menjelaskan, artinya pengasuh harus selalu tersenyum pada anak dan tidak menunjukkan ekspresi wajah yang tidak disukai anak.
AKBP Azhar Nugroho mengaku banyak pelajaran hidup yang bisa dipetiknya di Panti Asuhan Muhammadiyah Koto Baru tersebut.
Sementara Paur Humas Polres Solok Arosuka Bripka Rozi Fratama, S.H yang ikut dalam rombongan Kapolres pada Senin siang itu mengatakan, saat itu Kapolres Solok menyempatkan untuk membagi tali asih kepada penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah itu.
"Di Panti Asuhan Muhammadiyah tersebut bapak Kapolres membagikan sembako dan berbagi amplop," kata Rozi Fratama.
Rozi mengatakan, usai dari Panti Asuhan Muhammadiyah, Kapolres bersama pejabat utama Polres Solok melakukan
pengecekan stok bahan sembako beras dan kebutuhan sembako lainnya di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Koto Baru, kabupaten Solok.
"Kedatangan bapak Kapolres ke Gudang Bulog tersebut untuk memastikan apakah ketersedian beras di Gudang Bulog masih memadai di tengah merebaknya wabah Covid-19 dan akan memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal," jelas Rozi.
Di Gudang Bulog itu kata Rozi menambahkan, Kapolres Solok bersama rombongan mendapati ketersediaan beras sebanyak 10 ton dan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kabupaten Solok yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah dan bantuan sosial lainya.
Rozi mengatakan, pihak Polres Solok akan menyalurkan pembagian beras ini melalui Polsek se jajaran, supaya pembagian merata di seluruh wilayah. (Firman Sikumbang)
0 Comments