KAPOLRES BUKITTINGGI SEBUT KENAIKAN PANGKAT PERSONEL POLRI BUKAN HAK MUTLAK
BUKITTINGGI, Pionir— Hari Bhayangkara ke-74 yang jatuh pada Rabu 1 Juli 2020 menjadi hari “bersejarah” bagi 21 orang personel Polres Bukitinggi dan jajarannya. Sebab pada hari itu mereka diganjar kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari yang sebelumnya.
Ke-21 orang personel Polres Bukitinggi itu juga diliputi rasa syukur dan bangga, karena mereka menyadari betul bahwa kenaikan pangkat bagi personel Polri bukanlah sebuah hak yang mutlak, namun sebagai wujud kepercayaan pimpinan Polri yang diberikan secara selektif, serta berpedoman kepada persyaratan dan prosedur yang berlaku, dengan memperhatikan integritas, dedikasi dan komitmen personel Polri.
Hal itu juga ditegaskan Kapolres Bukittinggi Bukitinggi AKBP Iman Pribadi Santoso, S.IK, MH saat memimpin pelaksanaan Upacara Korps Raport Kenaikan Pangkat Anggota Polres Bukittinggi periode 1 Juli 2020.
Adapun 21 Personil Polres Bukitinggi itu masing-masing, perwira sebanyak 1 orang yaitu dari Iptu ke AKP, kemudian dari Aipda ke Aiptu sebanyak 2 orang, Bripka ke Aipda sebanyak 6 orang, Brigadir ke Bripka sebanyak 10 orang, dari Briptu ke Brigadir sebanyak 1 orang, kemudian PNS yaitu dari Penda ke Penda TK 1 sebanyak 1 orang.
Saat itu Iman Pribadi Santoso mengatakan bahwa kenaikan pangkat bagi personel Polri merupakan wujud kepercayaan pimpinan terhadap personelnya yang memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang tinggi.
Oleh karena itulah Kapolres Bukitinggi tak lupa pula mengucapkan selamat kepada personel Polres Bukitinggi yang telah melaksanakan korps raport kenaikan pangkat tersebut.
“Kepada para personil yang naik pangkat setingkat lebih tinggi semoga saudara dapat menjadi tauladan, menggugah semangat dan pencetus inovasi bagi terwujudnya kinerja satuan kerja yang lebih baik,” kata Iman.
Iman juga berpesan, dalam situasi pandemi Covid-19 anggota Polri harus bekerja ekstra untuk selalu mendisiplinkan masyarakat agar memperhatikan protokol kesehatan dan harus membantu mengendalikan pandemi Covid-19, tetapi berbagai agenda strategis Polri tidak boleh dilupakan.
“Kita harus berupaya memperbaiki diri untuk lebih profesional dan modern, jadikan semua kelemahan menjadi kekuatan, Kita akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks.
Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara, kejahatan yang berimplikasi kontijensi, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara. Potensi ancaman stabilitas keamanan dalam negeri juga perlu terus diwaspadai, pengamanan kali ini juga harus disertai dengan menjaga protokol kesehatan,’ kata Iman berpesan. (Firman Sikumbang)
0 Comments