PENGALAMAN MASA LALU MEMBUAT BRIGADIR FAIZAL MENDIRIKAN PONDOK TAHFIDZ
Daerah ini berjarak 12 kilometer dari ibu kota kecamatan, 54 kilometer dari ibu kota kabupaten dan 95 kilometer dari ibu kota provinsi.
Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu yang berpenduduk 11.042 jiwa, yang terdiri dari 5.313 laki-laki dan 5.729 perempuan ini terdiri dari 8 korong, yakni: Koto Bangko, Sungai Sirah, Bungo Tanjung, Kampung Kaciak, Kubu Alahan Kuranji, Sungai Rantai, Ladang Rimbo Timur dan Ladang Rimbo Barat.
Pernyataan itu dikatakan Kasubag Humas Polres Pariaman, Polda Sumatera Barat Iptu Syafrudin L. Dikatakan Syafrudin, gempa bumi tahun 2009 lalu sempat memporak porandakan Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu ini, termasuk menghancurkan salah satu surau di daerah tersebut.
“Tahun 2014 lalu surau itu dibangun kembali oleh masyarakat setempat bersama perantau, namun terbengkalai sampai tahun 2016. Lalu perantau dan pusako mengamanatkan kepada Brigadir Faizal Amri Tanjung, Bhabinkamtibmas Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu yang waktu itu berdinas di Polsek Sungai Geringging,” kata Syafrudin.
Perjuangan Brigadir Faizal kata Syafrudin menambahkan, ternyata tidak sia-sia. Pada tahun 2017 surau itu rampung dikerjakan. “Beliau pun berinisiatif untuk diadakan sholat fardu berjamaah. Lalu sekira 2 bulan beliau kembali berinisiatif mendirikan TPQ/TPSQ yang diberi nama Darul Qur'an, dengan menggandeng perantau sebagai donatur,” ujar Syafrudin
Dikatakan Syafrudin, saat Brigadir Faizal dimutasi oleh Kapolres Pariaman menjadi Bhabinkamtibmas di Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, pada bulan Oktober 2019, maka ia lebih ingin mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan TPQ tersebut menjadi Pondok Tahfidz.
“Sekitar bulan Mei 2020 beliau kembali berinisiatif untuk membangun Pondok Tahfidz, lalu beliau menggalang dana dari para donatur dan masyarakat. Setelah dana terkumbul, ia pun mulai membangun Pondok Tahfidz dan selesai pada bulan Juli 2020 dan proses belajar dimulai tanggal 7 Juli 2020,” beber Syafrudin.
Sementara itu Brigadir Faizal saat dihubungi Pionir mengatakan, latar belakang ia mendirikan Pondok Tahfidz, karena dirinya belajar mengaji di kampung muali dari SD sampai SMP. “Tapi sampai saya menjadi polisi hanya hafal alfatihah dan 3 kul. Lalu saya berfikiran agar generasi daerah tersebut tidak seperti saya, dan saya ingin memperbaiki makhraj hurufnya dan agar mereka bisa hafal sampai 30 juz Al Qur'an,” ungkap Brigadir Faizal. (Firman Sikumbang)
0 Comments