Polres Solsel Curahkan Perhatian untuk Suku Anak Dalam
Bentuk perhatian itu dengan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat suku anak dalam yang berada di daerah itu.
Kata Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto, bantuan sembako ini rangkaian penyaluran bansos dampak pandemi Covid-19.
Bantuan kepada masyarakat suku anak dalam yang berada di Lok Batu Sandi itu berjumlah sekitar 50 orang. Penyaluran bantuan itu dilakukan dengan menggunakan motor trail dalam rangkaian kegiatan Trabas atau jelajah alam.
Bahkan baru-baru ini kata Kapolsek Sangir Jujuan, Polres Solok Selatan (Solsel) Iptu H. Bennizar yang dihubungi Pionir Minggu (19/9/2021), atas pertintah Kapolres Solok Selatan pihaknya gencar melakukan sosialisasi vaksinasi dengan menyasar ke daerah pelosok, termasuk suku anak dalam.
Ini kata dia, dilakukan dalam rangka mendukung percepatan program vaksinasi di wilayah hukum Polsek Sangir Jujuan.
“Kemarin kita melakukan sosialisasi kepada suku anak dalam terkait percepatan vaksinasi di wilkum Polsek Sangir Jujuan,” kata Bennizar.
Dikatakannya, sampai saat ini sosialisasi masih tetap dilakukan dengan menyasar hingga ke masyarakat yang berada di daerah pelosok. Tujuannya agar seluruh masyarakat di wilayah hukum Polsek Sangir Jujuan bisa ikutserta dalam program vaksinasi Covid-19.
Ia mengaku bangga pada suku anak dalam. Sebab saat dirinya bersama personel lainnya mendatangi tenda atau pondok tempat tinggal suku anak dalam di Jl ATN dari Sei Kunyit menuju PT. KSI, didapt pengakuan bahwa mereka telah dua kali disuntik vaksin sewaktu kunjungan Gubernur Jambi ke tempat tinggal mereka di Mentawak di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.
Dihadapan suku anak dalam itu, Bennizar menyampaikan, program vaksinasi merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam melindungi masyarakat dari virus Covid-19. Untuk itu diharapkan, munculnya kesadaran masyarakat untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
Pada kesempatan itu Kapolsek Sangir Jujuan bersama tim juga berkenan membagikan sembako kepada suku anak dalam tersebut.
SAD sempat menghilang
Pasca pandemi Covid-19 melanda berbagai daerah di tanah air, bahkan berbagai negara, banyak tatanan dan kebiasan yang berobah dari masyarakat, termasuk suku anak dalam (SAD) di Nagari Talunan Maju, Kecamatam Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan.
Seperti diketahui, ketika pandemi Covid-19 mulai merebak, suku anak dalam tersebut mengungsi dan meninggalkan wilayah tersebut.
Kondisi itu dijumpai langsung oleh Wali Nagari Talunan Maju, Suwardi Gindo Kuniang ketika akan mengantarkan sembako ke dalam perkebunan sawit di lokasi kediaman para suku anak dalam tersebut beberapa bulan lalu.
Suwardi Gindo Kuniang mengatakan, hilangnya suku anak dalam tersebut mungkin merasa cemas dengan wabah Covid-19. Pasca ditinggalkan, lokasi tempat mereka biasa tinggal yang beratapkan terpal, hanya menyisakan puing berupa tiang kayu saja.
Sementara saat itu kata dia, kondisi Puskesmas Talunan Maju ditutup aktivitasnya lantaran banyak tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19.
“Kalau diperkirakan sejak beberapa bulan lalu mereka pergi, atau di saat wabah pandemi melonjak di nagari kami,” kata Suwardi Gindo Kuniang mengenang.
Ia mengatakan, saat itu pimpinan suku anak dalam dan masyarakatnya sudah berpindah ke daerah yang lebih aman. Biasanya, setiap hari pasar (balai) Jumat dan Sabtu, mereka ramai ke pasar untuk berbelanja. Namun, sejak mereka pergi hampir tidak terlihat lagi.
Bahkan, tambah Suwardi, beberapa minggu lamanya tidak ada lagi suku anak dalam yang dijumpai di kebun sawit. Baik tinggal di tenda terpal maupun berburu babi untuk kebutuhan hidup mereka selama berada di perkebunan.
Kini suku anak dalam itu telah terlihat kembali. Untuk memberikan daya imun terhadap mereka kata Kapolsek Sangir Jujuan, Iptu H. Bennizar, pihaknya melakukan kegiatan vaksinasi untuk mereka.
Bahkan kata dia, semenjak bulan lalu pihaknya telah melakukan penyaluran beras tahap II dari Mabes Polri sebanyak 10 ton yang penyalurannya dilakukan oleh Kepolisian Sektor (Polsek). (Firman Sikumbang)
0 Comments