CAPAIAN VAKSINASI PASAMAN BARAT RENDAH
Kapolres Berjanji Akan Menggempur Percepatan Vaksinasi
Pasaman Barat, Pionir—Kendati juru bicara satuan tugas Covid-19 Sumatera Barat (Sumbar), Jasman Rizal mengatakan saat ini Sumbar memiliki stok vaksin yang cukup, namun dari data yang diperoleh Pionir, capaian vaksinasi Covid-19 di antara 19 kabupaten dan kota masih terlihat timpang.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar menunjukan bahwa kesenjangan daerah dengan capaian tertinggi dan terendah mencapai 41,21 persen.
Melihat fakta itu Dinkes Sumbar pun berupaya menggalakkan gebyar vaksinasi di daerah berpenduduk banyak dan capaiannya masih tetap saja rendah.
Ketimpangan capaian vaksinasi itu tergambar dalam data Dinkes Sumbar bulan September 2021 lalu. Dari 19 kabupaten dan kota, daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi (suntikan pertama) adalah Padang Panjang (48,29 persen), disusul Bukittinggi (41,85 persen), Kota Solok (34,70 persen), Dharmasraya (33,39 persen), dan Kota Padang (31,04 persen).
Kemudian Kabupaten Sijunjung 17,43 persen, Kabupaten Kepulauan Mentawai 16,64 persen, Kabupaten Tanah Datar 14,81 persen, Kabupaten Lima Puluh Kota 14,04 persen, Kabupaten Solok 12,53 persen, Kabupaten Pasaman 11,44 persen, Kabupaten Padang Pariaman 9,99 persen, Kabupaten Pesisir Selatan 9,51 persen, Kabupaten Pasaman Barat, 7,58 persen, dan Kabupaten Agam 6,98 persen.
Data Dinkes Sumbar untuk persentase capaian Vaksinasi Dosis II juga menunjukan hal yang hampir sama, dimna Kota Padang Panjang masih yang tertinggi yakni, 32,29 persen disusul, Kota Bukittinggi 20,75 persen, Kota Solok 19,94 persen, Kota Padang 19,10 persen, Kota Sawahlunto 18,67 persen, Kota Payakumbuh 17,78 persen, Kabupaten Dharmasraya 16,12 persen, Kota Pariaman 10,88 persen, Kabupaten Sijunjung 9,49 persen dan Kabupaten Kepulauan Mentawai 8,49 persen.
Selanjutnya Kabupaten Tanah Datar 7,80 persen, Kabupaten Solok Selatan 7,79 persen, Kabupaten Lima Puluh Kota 7,23 persen, Kabupaten Pasaman 5,51 persen, Kabupaten Padang Pariaman 5,24 persen, Kabupaten Agam 4,73 persen, Kabupaten Solok 4,70 persen, Kabupaten Pasaman Barat 4,60 persen, dan Kabupaten Pesisir Selatan 4,28 persen.
Dari data Dinas Kesehatan dan Pemprov Sumbar, secara umum capaian vaksinasi di wilayah Sumbar baru mencapai 17,56 persen, atau baru 777.780 dari total sasaran vaksinasi, yakni sebanyak 4.408.509 sasaran. Sedangkan untuk vaksinasi kedua, baru mencapai 9,80 persen.
Di Kabupaten Pasaman Barat pada saat ini belum sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dari Jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 443.722 orang tersebut hanya sekitar 55.821 orang yang sudah divaksin.
Menemui fakta ini, Kapolres Pasaman Barat AKBP M. Aries Purwanto, S.I.K., M.M dan seluruh jajarannya berjanji akan terus berupaya untuk menggempur percepatan vaksinasi nasional yang ada di Pasaman Barat.
“Salah satu upaya yang kami lakukan dalam mensukseskan percepatan vaksinasi nasional adalah dengan mendirikan gerai vaksin di berbagai tempat, seperti di sekolah, Puskesmas, maupun di tempat lingkungan kerja,” kata AKBP Aries Purwanto yang dihubungi Khazanah melalui telepon selulernya, Minggu 10 Oktober 2021.
Dikatakan Aries Purwanto, Polres Pasaman Barat akan secara bersinergi dan bahu-membahu dengan pemerintah daerah dalam upaya percepatan vaksinasi nasional.
Ia pun menegaskan, Gerai Vaksin Presisi Polri terus berupaya mensukseskan vaksinasi nasional dengan cara mendirikan gerai vaksin setiap hari yang buka mulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB.
“Untuk masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi cukup dengan membawa KTP saja,” kata Aries Purwanto.
Aries mengatakan, Kabupaten Pasaman Barat mendapat perhatian khusus dalam upaya percepatan vaksinasi ini, karena masih rendahnya angka jumlah penduduk di kabupaten tersebut yang sudah divaksin.
“Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi adalah kendala yang menghambat proses percepatan vaksinasi nasional di Kabupaten Pasman Barat. Kami akan terus memberikan imbauan serta pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan masyarakat tidak usah percaya berita bohong tentang vaksinasi yang membahayakan kesehatan," ujar Aries Purwanto mengakhiri. (Fiirman Sikumbang)
0 Comments