Ditpolairud Gelar Aksi Setetes Darah untuk Kemanusiaan
Padang, Pionir—Diakui atau tidak mahasiswa yang merupakan pendonor darah rutin selama pandame Covid-19 mewabah tidak dapat lagi mendonorkan darahnya, karena masing-masing mereka pulang ke daerah asalnya karena pelaksanaan kuliah dengan menggunakan sistim darring.
Tak hanya itu, berbagai kegiatan dari aksi donor darah yang sering dilaksanak sebelum pandemi pun mengalami penurunan drastis. Fakta itu ternyata berdampak terhadap ketersediaan darah di unit transfusi darah di PMI Kota Padang menurun.
Kendati begitu Kepala Unit Transfus Darah PMI Cabang Padang dr Widyawarnan tak kehilangan akal. Untuk mengantisipasi kekurangan darah tersebut, pihaknya hanya menghandalkan para pendonor yang setia untuk mendonorkan darahnya di kantor PMI Kota Padang. Selain itu pihaknya juga memberlakukan persyaratan untuk pemintaan darah, harus ada darah donor pengganti.
Selain itu Unit Transfusi Darah PMI Cabang Padang juga berupaya meggencar melaksanakan aksi donor darah di tempat tempat keramaian dan objek wisata, dengan harapan para pengunjung mau mendonorkan darahnya.
Widyawarnan tak sendiri
Persoalan yang dihadapi Kepala Unit Transfus Darah PMI Cabang Padang Widyawarnan itu ternyata dapat dirasakan oleh Dirpolairud Polda Sumbar Kombes Pol Sahat M. Hasibun. Untuk itu, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Korps Polisi Perairan dan Udara (Polairud), pada 1 Desember mendatang, jajaran Polairud Polda Sumbar bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang melaksanakan kegiatan donor darah di Mako Ditpolairud, Bungus, Selasa (16/11/2021).
Kombes Sahat yang dihubungi Pionir, Rabu sore mengaku bersyukur, karena pada kegiatan donor darah tersebut peserta yang mendaftar sebanyak 110 orang.
“Namun setelah melalui proses pemeriksaan tekanan darah dan hemoglobin (HB), hanya yang berhasil mendonorkan darahnya sebanyak 84 orang, karena ada yang tidak memenuhi syarat sebanyak 26 orang,” kata Sahat.
Dikatakannya, sebagian besar anggota Ditpolairud yang menjadi peserta tersebut tidak bisa mendonorkan darahnya karena alasan tingkat hemoglobin (HB) yang tinggi, lantaran kurang istirahat, terlalu banyak memakan makanan yang mengandung santan, dan kurang mengkonsumsi air putih mineral.
Dikatakan Sahat, manfaat dari mendonorkan darah secara teratur, selain membantu sesama juga dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru. Proses ini, akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien, terangnya.
"Ini bagian solidaritas kami kepada sesama dengan mendonorkan darah. Kegiatan donor darah ini juga mendukung program Polri dalam mewujudkan “Polri Yang Presisi” dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional tumbuh menuju Indonesia tangguh,” ujar Sahat.
Selain Kombes Sahat M. Hasibun, Kepala Unit Transfus Darah PMI Cabang Padang Widyawarnan juga mengatakan bahwa donor darah memiliki beberapa manfaat.
“Mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang membutuhkanya. Tapi, kita sebagai pendonor, turut mendapatkan manfaat besar bagi kesehatan diri sendiri ketika rutin mendonorkan darah,” jelas Widyawarnan.
Dikatakannya, ada beberapa manfaat donor darah bagi kesehatan apabila rutin mendonorkan darahnya ke Palang Merah Indonesia (PMI), seperti mengurangi penyakit jantung atau membuat jantung senantiasa sehat.
“Dengan melakukan donor darah, otomatis sirkulas darah akan mejadi lebih baik, jantung akan terlatih untuk terus memompa darah sehingga dapat meningkatkan zat besi dalam darah dan menjadikan tubuh lebih sehat serta mengurangi menderita penyakit jantung,” katanya.
Manfaat lainnya kata Widyawarnan, membantu membakar kalori dalam tubuh. Selain membantu membakar kalori, mendonorkan darah pun dapat menurnkan risiko terjadinya kanker.
Termasuk kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan kanker tenggorokan. Kemudian manfaat mendonorkan darah secara teratur dapat membantu merangsang produksi sel-sel darah baru. Proses mendonorkan darah ini, akan membantu tubuh tetap sehat dan bekerja lebih efisien dan berbagai manfaat lainnya.
Widyawarnan mengatakan, setiap individu dapat menjadi pendonor darah asal memenuhi persyaratan. “Adapun persyaratan menjadi pendonor darah adalah : Usia 17-65 tahun, berat badan minimal 45 kg, temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius, tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg, denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit, hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram serta jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan,” terang Widyawarnan. (Firman Sikumbang)
0 Comments