Hamdan Ditemukan Anaknya Mengapung Dalam Sumur
Sebab, pasca sang ayah datang ke rumahnya sekitar jam 18.30 WIB untuk mengambil bekal makan malam, hingga ayahnya kembali ke rumahnya di Gunung Tua, Jorong Lubuk Alai, Nagari Ujung Gading, tak ada firasat buruk darinya, bahkan sang ayah pun tak ada meninggalkan tanda-tanda bahwa ia akan pergi untuk selamanya.
Bahkan Zulfa Eliza mendapat kabar dari tetangganya, pada hari Jumat 4 Februari 2022 sekitar jam 11.30 WIB, sang ayah, Hamdan, masih terlihat duduk di warung kopi milik tetangganya bernama Rita (25 tahun).
Karena saat itu Hamdan hendak menunaikan Shalat Jum’at ia dikabarkan pulang ke rumahnya untuk mandi. Namun tetangga mengaku Hamdan tidak memperhatikan diri serta tidak ada lagi melihatnya setelah kembali ke rumahnya.
Namun tiba-tiba pada Minggu 6 Februari 2022 masyarakat Ujung Gading dikejutkan dengan kabar Hamdan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam sumur di rumahnya.
Peristiwa penemuan mayat Hamdan ini diakui Kapolsek Lembah Melintang Iptu Zulfikar, SH, MH yang dihubungi Pionir, Senin sore 7 Februari 2022.
Zulfikar mengatakan, mayat Hamdan ditemukan oleh anaknya Yosi Melia (23 tahun), yang tinggal di Jalan Halmahera, Jorong Brastagi, Nagari Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang yang hendak mengantar nasi untuk ayahnya, sekitar jam 08.00 WIB.
“Namun saat itu si anak tak menemukan ayahnya. Kemudian ia berupaya mencari ke arah belakang rumahnya. Saat itu si anak mendapati ayahnya (korban) sudah berada di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 2,5 meter,” terang Zulfikar.
Dikatakan, menemui kenyataan itu Yosi Melia memberi tahu kejadian tersebut kepada warga sekitar dan keluarganya. Kemudian salah seorang dari keluarga korban (keponakan) bernama Mujahid melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lembah Melintang, Polres Pasaman Barat.
Mendapat kabar itu kata Zulfikar, personel Polsek Lembah Melintang beserta tenaga kesehatan dan Ambulance Puskesmas Ujung Gading serta Damkar Ujung Gading mendatangi TKP.
“Saat itu tim korban Hamdan sudah meninggal dunia dengan kondisi mengapung dan seluruh tubuh menggembung serta mengeluarkan bau menyengat. Kemudian tim melakukan evakuasi terhadap korban, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Ujung Gading untuk dilakukan pemeriksaan luar didampingi oleh keluarga korban,” ujar Zulfikar.
Sekitar jam 12.00 WIB korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan di TPU tempat tinggal korban, kemudian anak korban, Zulfa Eliza membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi, karena pihak keluarga telah menerima bahwa kejadian tersebut merupakan musibah.
“Dari keterangan anak kandung, keluarga dan warga sekitar tempat tinggal korban, menerangkan bahwa korban ada menderita epilepsi (penyakit ayan) dan sering mengalami sakit kepala tiba-tiba. Korban selama ini tinggal sendirian di rumah tempat tinggalnya, sementara ketiga orang anaknya sudah menikah, sedangkam istrinya sudah lama meninggal dunia,” terang Zulfikar. (Firman Sikumbang)
0 Comments