“Menciptakan” Herd Immunity Melalui Vaksinasi
Oleh : Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, S.I.K, M.Si
Dengan semua dampak dari pandemi Covid-19 tersebut, maka negara dalam hal ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional, dengan fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), serta pemulihan perekonomian termasuk untuk dunia usaha dan masyarakat yang terdampak serta yang berpotensi menganggu ketahanan dan stabilitas sektor keuangan serta perekonomian negara.
Upaya penanggulangan pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah namun perlu sinergitas dan kontribusi dari semua elemen bangsa. Fakta membuktikan keberadaan pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat tidak hanya Indonesia namun juga dunia untuk membatasi aktivitas karena penyebarannya yang masif dengan resiko kesakitan dan kematian yang signifikan.
Lagi-lagi fakta juga membuktikan bahwa banyak masyarakat terpaksa tinggal di rumah dan hampir semua aktivitas dilakukan dalam ruangan, sementara itu penyebaran pandemi Covid-19 belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir, bahkan justru sebaliknya menurut WHO virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 mungkin tak akan pernah hilang.
Apa yang terjadi tersebut memaksa semua sektor untuk ‘mencari jalan’ agar tetap bisa menjalankan kehidupan beriringan dengan Covid-19, sehingga muncul istilah pertama kali “New Normal”.
Namun penerapan pola hidup “New Normal” saja dipandang tidak cukup, karena perlu pula dibentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Pada prinsipnya herd immunity dimaknai sebagai ambang batas dari kekebalan tubuh banyak orang yang dapat menurunkan jumlah kejadian infeksi dengan sendirinya, yang dapat dicapai atau diperoleh melalui tindakan vaksinasi.
Secara teori medis, ketika jumlah masyarakat yang divaksinasi telah mencapai proporsi tertentu dari suatu populasi, maka peluang terjadinya infeksi di populasi tersebut akan menurun. Karena itulah jajaran Polisi Republik Indonesia berfokus untuk menggenjot tingkat vaksinasi di tengah-tengah masyarakat.
Agar herd immunity atau kekebalan kelompok di Sumatera Barat meningkat, bapak Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra telah melahirkan inovasi program Gerakan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin).
Fakta membuktikan sejak digebyarkan Sumdarsin tersebut, capaian vaksinasi Covid-19 Sumbar sebagai bagian dari Program Vaksinasi Nasional melonjak drastis. Bahkan untuk meningkatkan capaian vaksinasi di Sumbar bapak Kapolda juga melakukan inovasi dengan mengadakan lomba Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin) antar instansi, dimana terjadi kenaikan yang signifikan, yakni penambahan sebanyak 327.847 orang atau 7,44 persen dalam kurun waktu dua minggu.
Terbukti Lomba Sumdarsin tingkat instansi ini sukses dalam meningkatkan capaian vaksinasi, bapak Kapolda juga menggelar lomba Sumdarsin vaksinasi anak usia 6-11 tahun, pada Januari 2022, guna meningkatkan capaian vaksinasi anak yang masih rendah kala itu.
Tentunya tujuan dari lomba ini, selain meningkatkan capaian vaksinasi anak yang masih rendah, yakni 6,19 persen atau 34.954 anak juga menciptakan kekebalan tubuh dalam menghadapi Covid-19 atau varian lain seperti omicron.
Lomba ini digelar selama dua pekan di seluruh sekolah dasar di Sumatera Barat, total ada 4.200 unit sekolah dasar di provinsi ini dengan jumlah siswa 580.597 siswa.
0 Comments