Unit Pol Satwa Dirsamapta Polda Sumbar Berikan Latihan Menggunakan Anjing Pelacak
Padang, Pionir—Keberadaan anjing pelacak atau unit K-9 membantu polisi dalam melaksanakan tugas penyelidikan dan keamanan. Bahkan, tak sembarang anjing dipilih untuk menjadi unit K-9. Perlu proses seleksi dan latihan khusus untuk membentuk kemampuan anjing tersebut.Pernyataan itu disampaikan Wadir Samapta Polda Sumbar AKBP Delvia Derita.S.Kim.MM diwakili Kompol Maman Rosadi SH dan Ipda Chandra di sela-sela kegiatan Unit Pol Satwa Direktorat Samapta Polda Sumbar dalam memberikan arahan/penyegaran dan sosialisasi kepada 306 Bintara Remaja anggkatan 47 tahun 2022, pada Rabu siang 10 Agustus 2022, halaman depan Mako Unit Pol Satwa dan halaman depan Gedung Barak Dalmas.
Menurut Maman Rosadi, tugas unit K-9 dibagi menjadi empat jenis yaitu pelacakan narkoba, pelacakan bahan peledak, pelacakan kriminal umum, dan pengendalian masa (Dalmas).
Ia mengatakan, setiap hari unit K-9 dilatih agar kemampuannya tak menurun. Karena tugasnya yang beranekaragam, latihan yang diberikan untuk para anjing pelacak pun tak sama.
Maman Rosadi mencontohkan, dalam latihan pelacakan bahan peledak seekor anjing jenis labrador retriever canis familiaris dikeluarkan dari kandangnya. Sebelum memulai latihan sang pawang mengeluarkan mainan berwarna merah untuk melatih kepekaan dan semangat latihan anjing tersebut.
Sementara itu pawang lain mengambil salah satu jenis bahan peledak dan menyembunyikannya di salah satu sisi mobil tua yang diparkir sekitar 100 meter dari lapangan Mako Unit Pol Satwa. Setelah itu anjing jenis labrador retriever canis familiaris dibiarkan berjalan dan mencari lokasi disembunyikannya bahan peledak tersebut.
“Anjing pelacak bahan peledak tak boleh berada terlalu dekat dengan objek yang ditemukan. Makanya kami minta K-9 duduk dan diam sejenak saja di dekat objek yang ditemukan. Nanti kami akan alihkan perhatiannya dengan mainan agar dia menyingkir dari objek tersebut. Ini untuk menjaga agar anjing tak terkena ledakan," kata Maman Rosadi.
Selain itu mantan Wakapolres Kepulauan Mentawai ini juga mencotohkan pelacakan narkoba. Saat itu empat kotak kayu diletakkan berjajar di lapangan. Setiap kotak memiliki lubang di bagian tengahnya untuk meletakkan berbagai jenis narkotika yang digunakan untuk latihan.
Seekor anjing jenis german shepherd atau biasa disebut anjing herder keluar dari kandangnya. Seorang pawang meletakkan sekotak ganja kering di salah satu kotak tanpa dilihat ajing tersebut. Kemudian anjing tersebut dibiarkan berjalan mengelilingi kotak-kotak tersebut untuk mencari lokasi disembunyikannya ganja.
Hanya butuh dua kali berkeliling anjing jenis german shepherd atau biasa disebut anjing herder sudah dapat menemukan kotak yang digunakan untuk menyimpan ganja. Anjing tersebut kemudian menginjak kotak tersebut dan berusaha mengeluarkan ganja tersebut.
"Inilah bedanya anjing pelacah kandak dan narkoba. Kalau pelacak narkoba harus membongkar objek yang dicurigai dan mengeluarkan narkoba dari dalamnya," ujar Maman Rosadi. (Firman Sikumbang)
0 Comments