Unit Pol Satwa Ditsamapta Polda Sumbar Berikan Arahan pada Bintara Remaja
Bahkan dalam menjalankan beberapa tugas penegakan hukum, kepolisian terkadang dibantu oleh anjing. Hewan berkaki empat ini banyak membantu kepolisian mengungkapkan sejumlah kasus.
Ini juga dilakukan Unit Pol Satwa Direktorat Samapta Polda Sumbar, dengan memberikan arahan/penyegaran dan sosialisasi kepada 306 Bintara Remaja anggkatan 47 tahun 2022, pada Selasa 9 Agustus 2022, jam 09.30 WIB sampai 12.00 WIB, di halaman depan Mako Unit Pol Satwa dan halaman depan gedung Barak Dalmas.
Kegiatan ini dipimpin oleh Wadir Samapta Polda Sumbar AKBP Delvia Derita.S.Kim.MM beserta Kompol Maman Rosadi SH dan Ipda Chandra serta sepuluh personel K9.
Kata AKBP Delvia Derita melalui Kompol Maman Rosadi, saat itu diberikan arahan berkaitan dengan tugas pokok fungsi dan peranan Unit Pol Satwa Direktorat Samapta Polda Sumbar yang disampaikan oleh Ipda Chandra beserta Anggota Unit Pol Satwa serta pengenalan jenis-jenis dan kualifikasi anjing diantaranya ajing Pelacak Handak, Pelacak Narkotik, Pelacak SAR, Pelacak Umum dan Anjing PHH/Dalmas.
Menurut Maman Rosadi, tidak semua ras anjing dapat menjalankan pekerjaan melakukan pencarian dan penyelamatan, mendeteksi obat-obat terlarang, melawan musuh, mencari barang bukti, hingga memberikan perlindungan. Hanya beberapa ras anjing tertentu yang bisa melakukannya.
"Lazimnya ada lima ras anjing yang sering membantu tugas kepolisian atau disebut anjing polisi dan anjing pelacak,” kata Maman Rosadi.
Dikatakannya, German Shepherd dikenal luas sebagai jenis anjing polisi dan militer yang paling disukai. Anjing ini sangat cerdas, cakap dalam segala hal, berenergi tinggi, dan jarang lelah. Selain itu, German Shepherd mudah dilatih serta sering mengambil banyak perintah dengan cepat, yang sangat penting dalam bidang pekerjaan ini.
Keberanian dan kesetiaan yang dimiliki German Shepherd membuat mereka pertama kali dipanggil untuk melayani dalam Perang Dunia I sebagai anjing palang merah.
Kata Maman Rosadi, ras anjing ini digunakan untuk melakukan berbagai macam tugas, termasuk membawa pesan, menyelamatkan tentara atau warga sipil yang terluka, sebagai anjing penjaga, juga membawa perbekalan. German Shepherd juga sering digunakan untuk pencarian dan penyelamatan setelah serangan teroris.
Jenis anjing berikutnmya Belgian Malinois, yang sering kali dikira German Shepherd lantaran memiliki penampilan yang mirip. Hanya saja, Belgian Malinois memiliki tubuh lebih kecil.
Dikatakan, Belgian Malinois kerap membantu tugas kepolisian dengan sangat baik. Ras anjing ini memiliki etos kerja yang tinggi, mampu melakukan berbagai tugas, cepat belajar, menanggapi perintah.
Kemudian jenis anjing berikutnya adalah Dutch Shepherd, yang dikenal atletis dan cerdas di kalangan polisi dan militer. Ras anjing ini memiliki keahlian khusus, mudah dilatih, serta jiwa pencari dan penyelamat.
Menurut Maman Rosadi, sampai saat ini, Dutch Shepherd masih banyak digunakan untuk membantu tugas kepolisian di seluruh dunia.
Kemudian anjing jenis Doberman, ras anjing ini lebih tegang daripada ras lainnya, namun, mereka tidak takut dan protektif. Bahkan Doberman juga ikut serta terlibat dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Pekerjaan Doberman melakukan pencarian dan penyelamatan, mencari korban terluka, ranjau darat, dan musuh, juga sebagai penjaga.
Berkat ukurannya yang lebih kecil, membuatnya ideal untuk menjelajahi area yang lebih kecil, yang sulit bagi manusia atau ras anjing polisi yang lebih besar. Beagle biasa ditugaskan di bandara, zona perbatasan, juga sebagai anjing patroli pencari narkotika. (Firman Sikumbang
0 Comments