Pasca Melahirkan, Kapolres Pariaman Berempati Atas Takdir Dialami Ayu Septiani

iklan adsense

Pasca Melahirkan, Kapolres Pariaman Berempati Atas Takdir Dialami Ayu Septiani

Pariaman, Pionir— Ayu Septiani (30 tahun) bersama sang suami Adrianto (37 tahun), warga Korong Patalangan, Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, hanya bisa pasrah dan menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Allah Al Khaliq (Yang Maha Pencipta), begitu mereka mengetahui anak laki-laki yang baru saja dilahirkannya melalui operasi di RSUD dr Sadikin Padusunan Kota Pariaman, pada Rabu pagi 21 September 2022, ternyata terlahir dalam keadaan tidak normal.

Ternyata Allah Al Mushawwir (Yang Maha Membentuk Rupa) mentakdir sang bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dalam kondisi kembar siam dengan satu tubuh dua kepala. 

Diketahui, setelah mendapatkan perawatan di RSUD dr Sadikin Padusunan Kota Pariaman, bayi tersebut sorenya langsung dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.

Sebagai umat muslim, Ayu Septiani bersama suaminya Adrianto tetap bersabar atas realita yang dihadapinya, karena ia meyakini sabar adalah salah satu sendi dari keimanan sebagai seorang muslim.

Kendati begitu bibir mereka tak lupa dibasahi dengan rangkaian doa-doa yang dipanjatkan pada Al Baasith (Yang Maha Melapangkan), agar mereka tetap sabar atas fakta yang ada.

Pasca melahirkan itu Direktur Utama RSUD dr Sadikin Kota Pariaman Anung Respati mengatakan kondisi kesehatan Ayu Septiani dalam keadaan stabil. Namun tetap menjalani perawatan di RSUD, sedangkan bayinya dirujuk ke RSUP M Djamil.

Persis bak sepotong besi, diuji dan di tepa di perapian, begitulah agaknya fakta yang dihadapi Ayu Septiani yang merupakan ibu rumah tangga ini bersama suaminya Adrianto yang bekerja sebagai buruh harian lepas tersebut.

Usai dua hari mendapat perawatan intensif di RSUP Dr M Djamil, Allah Al Qaadir (Yang Maha Menentukan) mentakdirkan sang bayi akhirnya tutup usia, Jumat 23 September 2022.

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP Dr M Djamil Padang Gustavianof membenarkan hal itu. Dia menyebut, bayi malang itu meninggal sekitar jam 16.00 WIB.

Padahal sebelumnya Kapolres Pariaman AKBP Abd. Aziz, S.IK beserta Kasat Lantas AKP Amelya, SH.MH sengaja datang untuk menjemput Ayu Septiani bersama suaminya Adrianto ke RSUD dr Sadikin untuk dibawa ke Kota Padang melihat anaknya yang sedang menjalani perawatan di RSUP Dr M Djamil, usai Shalat Jum’at.

Di RSUP Dr M Djamil itu Ayu Septiani bersama suaminya Adrianto sempat melihat buah cintanya itu dari kejauhan, karena bayi tersebut masih dalam perawatan. Namun ternyata Allah Al Mu`akkhir (Yang Maha Mengakhirkan) berkehendak lain, tepat jam 16.00 WIB sang bayi yang diberi nama Rahmad Kurnia Illahi panggilan Dava dan Davin itu pun pergi meninggalkan dunia, pergi bukan untuk semata saja, namun untuk selamanya.

Meski terasa berat, pasangan suami istri ini hanya bisa pasrah terhadap realita yang mereka hadapi, sambil berupaya meyakini bahwa keadaan cacat lahir yang terjadi pada seorang anak bukanlah takdir atau hukuman dari Allah SWT, melainkan suatu ujian, baik mental, fisik, maupun pengetahuan dan merupakan perintah bagi manusia untuk meningkatkan ilmu. (Firman Sikumbang)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments