Bhabinkamtibmas Sungai Rumbai Imbau Warga Jangan Panik Menanggapi Isu Resesi Global

iklan adsense

Bhabinkamtibmas Sungai Rumbai Imbau Warga Jangan Panik Menanggapi Isu Resesi Global

Sungai Rumbai, Pionir--Komplik geopolitik, lonjakan harga komoditas, gelombang inflasi serta berbagai kondisi yang terjadi tahun ini membuat perekonomian global berisiko mengalami resesi atau kemerosotan ekonomi.

Hal ini disampaikan Bank Dunia dalam laporan riset berjudul Is a Global Recession Imminent? yang dirilis Pionir pada September 2022.

"Perkiraan kami tidak menunjukkan akan ada resesi global pada 2022–2023. Tapi, berdasarkan pengalaman dari resesi sebelumnya, saat ini sudah ada setidaknya dua gejala yang meningkatkan kemungkinan resesi global dalam waktu dekat," jelas Bank Dunia dalam laporannya.

"Pertama, sejak tahun 1970 setiap peristiwa resesi global selalu didahului oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia, seperti yang terjadi akhir-akhir ini," jelas laporan tersebut

"Kedua, resesi global selalu terjadi seiring dengan merosotnya perekonomian di negara-negara besar," lanjutnya.

Menurut proyeksi Bank Dunia, seandainya terjadi resesi, perekonomian global hanya akan tumbuh 2,8% pada 2022, kemudian merosot ke 0,5% pada 2023, dan baru mulai pulih ke 2% pada 2024.
Bank Dunia juga memprediksi, seandainya resesi memang terjadi dampaknya akan lebih dirasakan oleh masyarakat badarai di  negara-negara maju dan negara berkembang, seperti indonesia.

Untuk mengantisipasi hal itu, agar warga binaanya tidak terdampak resesi global Bhabinkamtibmas Nagari Tanjung Alam Polsek Sungai Rumbai Brigadir Didik Prayetno menghimbau kepada masyarakat terutama ibu-ibu agar berhemat dengan mengatur pengeluaran keluarga untuk mengantisipasi resesi tersebut.

"Kita imbau kepada masyarakat agar tidak panic buying, masyarakat harus bijak mengatur pengeluaran," ujarnya.

Dikatakanya, saat  ini pemerintah tengah terus meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satunya dengan mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan menjaga ketahanan pangan.

Kuncinya kata Didik Prayetno, untuk mengantasi resesi global itu salah satunya dengan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga perputaran ekonomi terjaga, bebernya. 

"Jadi warga tidak perlu panik, beli saja sesuai kebutuhan," imbaunya (ha)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments